Bakat VS Kerja Keras, Mana Yang Lebih Penting Untuk Kesuksesan?

Sukses
Keberhasilan adalah hal yang diinginkan oleh semua orang. Mendapatkan pencapaian dalam karir, pendidikan dan kehidupan personal tentu terasa menyenangkan. Beberapa orang mengatakan bahwa kunci keberhasilan adalah semangat untuk selalu bekerja keras. Asal kamu gigih bekerja, maka lama-kelamaan kamu pasti akan sukses.

Namun ada juga pendapat lain yang bilang bahwa kerja keras saja tidak pernah cukup. Kamu butuh bakat natural untuk bisa sukses. Nah loh, mana yang bener coba? Kalau memang hanya bakat yang diperlukan, orang-orang tanpa bakat nggak perlu repot-repot kerja keras dong. Toh gak bakal berhasil juga. Sebelum bingung atau malah patah arang, baca dulu deh artikel ini.
27 Tips Untuk Jadi Orang yang Luar Biasa 

Selama Ini Kita Percaya Bahwa Kerja Keras Adalah Kunci Keberhasilan

Sebuah riset yang dilakukan sekitar 20 tahun lalu di Florida State University mengungkapkan bahwa latihan dan kerja keras adalah kunci kesuksesan. Psikolog asal Amerika bernama K.Anders Ericsson melakukan observasi pada mahasiswa sebuah akademi musik yang mengambil jurusan Biola. Ia menghubungkan prestasi mahasiswa dengan banyaknya waktu yang telah mereka dedikasikan untuk berlatih.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa mereka yang berhasil menjadi yang terbaik di angkatannya pada usia 20 tahun adalah mereka yang rajin berlatih. Para pemain biola terbaik menghabiskan tidak kurang 10.000 jam untuk berlatih. Mereka yang biasa-biasa saja berlatih biola selama 8.000 jam, sedang yang kurang mahir bermain hanya menghabiskan 5.000 jam untuk berlatih.

Malcom Gladwell: Kamu Perlu Minimal 10.000 Jam Untuk Ahli Di Bidang Tertentu
Temuan diatas juga dibenarkan oleh Malcom Gladwell dalam buku fenomenalnya, Outliers. Dalam buku tersebut Gladwell menggaris bawahi pentingnya mendedikasikan waktu minimal 10.000 jam untuk berlatih jika seseorang ingin menjadi ahli di bidang tertentu.

“Berlatih bukanlah melakukan sesuatu satu kali, lalu merasa bagus dan berhenti. Justru hal yang kamu lakukan itulah yang akan membuatmu memukau”
Gladwell juga mengungkapkan bahwa tingkat intelejensia tidak akan membantu seseorang untuk sukses. IQ hanyalah angka yang tidak berarti apa-apa.

“Tingginya IQ itu cuma sekedar angka. Saat seseorang sudah mencapai angka kecerdasan kognitif 120, maka sudah. Memiliki IQ tambahan diatas 120 tidak akan membuat seseorang lebih baik dalam persaingan kerja yang sesungguhnya”
Inilah yang selama ini kita yakini bersama: semua orang bisa sukses. Asal mau bekerja keras.

Temuan Mengejutkan: Yang Kamu Butuhkan Ternyata CUMA Bakat

Pada tahun 2011 harian New York Times melansir sebuah temuan mengejutkan yang membantah semua fakta diatas. David Lubinski dan Camilla Benbow, peneliti dari Vanderbilt University melakukan penelitian pada 2.000 anak muda yang bisa menjawab 99,9% tes SAT dengan benar pada usia 13 tahun.

SAT adalah tes standarisasi yang digunakan untuk masuk ke universitas di Amerika. Dalam tes SAT seseorang akan diuji kemampuan logika, membaca kritis, matematika dasar dan menulis akademik. Mereka yang bisa mendapatkan skor tinggi di tes ini biasanya adalah mereka yang memiliki IQ tinggi. Bahkan psikolog Howard Gardner mengatakan tes SAT hanya berbeda tipis dari tes IQ.
Lubinski dan Benbow mengikuti perkembangan 2.000 anak dengan nilai SAT hampir sempurna ini. Mereka berusaha melihat kolerasi antara nilai SAT yang tinggi dengan pencapaian dalam pendidikan dan dunia kerja yang sebenarnya. Hasilnya cukup membuat mata terbelalak.

Mereka yang menjawab 99,9% tes SAT dengan benar pada usia 13 tahun memiliki kesempatan 3-5 kali lebih besaruntuk sukses dibanding mereka yang hanya bisa menjawab 91% pertanyaan dengan benar. 2000 anak ini ternyata lebih punya kesempatan untuk mendapat gelar doktor, menerbitkan jurnal ilmiah, menulis karya sastra hingga menciptakan sesuatu yang bisa dipatenkan.

Bakat Berpengaruh Pada Working Memory Capacity

Untuk mendapatkan hasil yang lebih meyakinkan harian The New York Times mengadakan riset lanjutan. Tim riset melakukan percobaan pada pianis untuk mengingat notasi lagu, kemudian memainkannya tanpa persiapan sebelumnya. 50% keterampilan pianis memang datang dari banyaknya waktu yang ia gunakan untuk latihan.

Namun, mereka dengan bakat alami ternyata mampu bermain lebih baik meski tanpa persiapan. Jika kamu menandingkan 2 pianis dengan waktu latihan sama, namun dengan bakat alami yang berbeda — maka yang akan memiliki performa lebih baik untuk mengingat notasi dan bermain tanpa persiapan adalah dia dengan bakat alami.

Ternyata bakat dan tingginya IQ berpengaruh pada working memory capacity. Yaitu kemampuan mengingat informasi saat sedang melakukan kegiatan lain, kemudian melakukan perintah sesuai informasi baru tersebut. Pemain piano tanpa bakat alami ternyata 7% lebih lemah untuk mengingat notasi lagu yang belum dikenal untuk kemudian memainkannya.

Lalu, Gak Perlu Kerja Keras Lagi Dong Kalau Merasa Tidak Punya Bakat?
Perdebatan soal bakat dan kerja keras ini memang mirip perdebatan antara ayam dan telur. Tidak akan ada ujungnya. Memang terkadang penemuan yang dihasilkan oleh sains bukanlah sesuatu yang ingin kita dengar dan kita percayai. Tapi hey, itu memang fakta yang harus diterima.
Kalau kamu merasa hendak patah arang, enggan berusaha karena merasa tidak punya bakat kamu bisa berkaca dari orang-orang ini:

1. Tiger Woods

Pemain golf terbaik dunia yang mulai bermain golf sejak usia 18 bulan. Ia digembleng dengan sangat keras oleh ayahnya yang juga berperan sebagai mentor. Baru 18 tahun kemudian Woods menjadi pemain golf proseional di usia 18 tahun. Kalau dia tidak berlatih giat dari umur 1,5 tahun bisa jadi nama Tiger Woods tidak pernah ada dalam dunia golf internasional.

2. Michael Jordan

Jordan bahkan direndahkan pelatihnya sendiri di usia 10 tahun. Tinggi badan Jordan dianggap tidak mencukupi untuk menjadi pemain profesional. Ia bahkan tidak terpilih untuk jadi pemain utama di liga SMA nya. Walau tidak punya bakat alami sebagai pemain basket, tapi kerja keraslah yang membuat Jordan berhasil. Ia benar-benar mendedikasikan waktunya untuk basket.

Jordan selalu datang ke sekolah pagi-pagi sekali untuk latihan sebelum pelajaran dimulai. Menyadari dirinya tidak begitu tinggi, Jordan berlatih keras agar punya kecepatan dan skill yang lebih baik dibanding pemain lain. Jika ditanya soal bakat, Jordan hanya menjawab:

“Kamu bisa mendapatkan bakat yang tidak tertandingi lewat semangat dan komitmen tinggi untuk terus berlatih. Lagipula bakat hanya akan membuatmu menang dalam permainan. Sedang dalam sebuah pertandingan dibutuhkan kerjasama dan kecerdasan”

3. A. Fuadi

Kenal dong sama penulis trilogi Negeri 5 Menara ini? Dia adalah orang Indonesia yang memiliki keyakinan bahwa setiap tujuan pasti bisa diperoleh, asal bersungguh-sungguh. A. Fuadi membuktikan bahwa dengan kerja keras dan semangat dia yang berangkat dari latar belakang santri di Pesantren Gontor bisa menempuh pendidikan hingga tingkat Doktor di Amerika dan London.

A. Fuadi bukanlah anak jenius yang ahli di semua bidang pelajaran. Dia bahkan baru mulai belajar Bahasa Inggris saat nyantri di Gontor. Beasiswa juga tidak langsung didapatnya, ia berkali-kali gagal sebelum berhasil. Walau begitu kerja keras dan kesungguhan mampu mengantarkannya ke titik kesuksesan.

Jadi, gak ada salahnya dong tetap bekerja keras? Punya bakat memang akan memudahkan tercapainya keberhasilan. Tapi sudah banyak juga yang membuktikan keampuhan semangat dan kerja keras. Tergantung kamu aja gimana menyikapinya.

Related Posts:

27 Tips Untuk Jadi Orang yang Luar Biasa

Unikwow.com~ Mau jadi master fisika kayak Einstein atau bisa main piano sambil merem kayak Mozart? Well, percaya deh kamu bisa jadi orang yang luar biasa di bidang apapun yang kamu mau, asalkan mau belajar, disiplin, sabar, dan tekun. Nah, biar lebih gampang, yuk ikutin 27 tips dari buku Mastery karangan Robert Greene ini!
baca juga 
Kisah Seekor Katak
1. Kenali Diri Kamu

Setiap orang punya insting untuk bisa tau kemampuan terbaik dalam dirinya. Sayangnya, mereka kadang lebih percaya omongan orang lain. Percaya diri dan yakinlah kalau kamu bisa sukses dengan pilihan karirmu, sekalipun banyak orang yang menganggap hal itu aneh. Leonardo da Vinci nggak tiba-tiba lahir dan langsung jadi master. Dia terus belajar dan mengikuti apa yang disukainya sejak kecil, yaitu arsitektur dan anatomi.

2. Mau Jadi Pegawai Negeri? Mending Jadi Penulis

Bukan mau nyinyir, tapi mungkin ini adalah fenomena di lingkungan sosial kamu. Bayangin kalau satu lowongan kerja diperebutkan ribuan orang, sedangkan di lowongan kerja lainnya kamu nggak akan punya saingan. Pilih pekerjaan atau keahlian yang nggak mainstream. Dengan begitu, kamu lebih mudah berjuang jadi yang terbaik.

3. Hidup Ini Relatif: Ketika Menurutmu Itu Salah, Bisa Jadi Itu Adalah Yang Paling Benar

Dulu, Mozart dipanggil anak ajaib gara-gara jago banget main piano. Sang ayah kemudian memaksanya membuat komposisi musik. Sekalipun sebenarnya tidak begitu suka, Mozart justru ingin membuktikan bahwa dia bisa. Kadang, ketertarikan pada sesuatu bisa datang karena uang atau sekedar ingin dapat pengakuan.

4. Kalau Kamu Suka, Mulai Dari Yang Paling Dasar

Pikirkan sesuatu yang bisa membuatmu seketika berubah seperti anak kecil. Apa yang membuatmu tertarik maka itulah masa depanmu. Bagi Marie Curie si penemu teknologi radioaktif, yang paling menarik adalah peralatan di laboratorium milik ayahnya.

 5. Pilihan Ada Di Tanganmu, Guys!

Waktu masih sekolah, Charles Darwin itu nggak pinter-pinter amat. Dia hobi berantem dan males masuk sekolah. Ketika ada kesempatan pergi ke Amerika, dia bahkan sempat nggak mau ikut. Tapi lihat, perjalanan itu justru melahirkan teori yang paling berpengaruh sepanjang masa.

6. Kamu Lagi Belajar Naik Sepeda

Nggak perlu repot bikin orang terkesan. Cukup fokus mengamati dan terus belajar. Jangan malas latihan dan ulangi terus-menerus. Bayangin aja kamu lagi belajar naik sepeda. Yang pasti, kamu nggak akan sadar kalau kamu udah jadi master sebelum melakukan eksperimen. Segera lakukan sebelum kamu siap maka kamu akan belajar.

7. Guys, Uang Bukan Segalanya

Daripada kerja di perusahaan dengan gaji gede, Martha Graham lebih milih jadi guru dengan bayaran kecil. Tapi, dia nggak perlu kerja lembur atau dikejar deadline. Waktu luang dia gunakan buat belajar tari sampai akhirnya dia dapet julukan the mother of modern dance.

8. Belajar Itu Dengan Rendah Hati

Percaya deh kalau kamu nggak perlu merasa superior atau punya pikiran jelek apapun. Belajar itu harus rendah hati, menyerap sebanyak mungkin, secepat mungkin. Biar bisa diisi, gelas itu harus kosong dulu kan?

9. Kadang Kamu Harus Merasakan Sakit

Sadar cuma punya modal tinggi badan, pemain NBA Bill Bradley memilih cara latihan yang nggak biasa. Sepatunya diisi batu dan bagian bawah kacamatanya ditutup potongan kardus. Dia bermain tanpa melihat bola tapi merasakan permainan.

10. Belajar Itu Berani Salah

Sebagai programer, Paul Graham nggak sekedar belajar, tapi dia coba punya inisiatif menciptakan sesuatu. Dia gagal, mengatasi masalah, dan mencoba lagi.

11. Harus Lebih Pintar Dari Gurumu

Cari tahu dan pelajari kira-kira kenapa dia bisa pintar terus bisa jadi guru. Catatan pentingnya, kamu tetep harus lebih pintar dari dia.

12. Pilih Guru Yang Membuatmu Tertantang

Dalam sejarah psikologi, Carl Jung yang berguru sama Freud justru punya teori yang melawan gurunya. Jung banyak belajar dan menemukan ciri khasnya sendiri.

13. Serap Ilmunya Dan Transformasikan

Minder belajar sama gurumu yang pintarnya tingkat dewa? Nggak bisa paham karena bahasanya juga tingkat dewa? Kamu cukup fokus aja, berusaha memahami apa yang dia ajarkan dengan caramu sendiri. Yakin kalau suatu saat kamu bisa melampaui dia.

14. Kuncinya Adalah Interaksi

Freddie Roach mengakui bahwa Manny Pacquiao adalah muridnya yang paling interaktif, menyenangkan, mau mendengar, cerdas, dan menyerap ilmu dengan cepat. Itulah alasannya kenapa Pacquaio bisa jadi juara dunia.

15. Mau Jadi Master? Please Jangan Anti Sosial!

Kamu harus berperan mematahkan mitos kalau orang pintar biasanya introvert, nggak punya temen dan kesepian. Seorang master sejati nggak menganggap lingkungan sosial sebagai penghambat, tapi justru mendukung kesuksesannya.


16. Mau Dikritik Dan Bisa Beradaptasi

Tau nggak kalau penemu antiseptik, Ignaz Semmelweis, meninggal di umur 47 tahun tanpa uang sepeserpun? Yup, ketika itu Semmelweis adalah ilmuwan arogan yang nggak terima kalau ada orang lain yang mengkritik penemuannya.

17. Jangan Jadi Orang Yang Kaku

Teresita Fernandez adalah ahli patung sukses dan pemenang MacArthur “Genius Fellowship”. Sekalipun membuat patung dan memahat besi sebenarnya keahlian laki-laki, tapi dia asik-asik aja. Sebagai wanita, dia justru bisa lebih lembut dan jujur dalam berkarya. Guys, bersikap kaku, nggak fleksibel, dan susah kompromi adalah penghalang buat kesuksesanmu lho!

18. Bermain Dengan Kebodohan Disekitarmu

Penyair dan penulis novel, Johann Wolfgang von Goethe melewati masa muda membosankan di lingkungan kerajaan. Bahkan, saat usia remaja dia berada dalam budaya pengadilan kerajaan yang juga membuat dia merasa bodoh. Tapi, hal itu justru jadi sumber inspirasi untuk karya-karyanya.

19. Berani Membuat Perubahan

Jangan mau tenggelam dalam budaya kerja yang konservatif dan membuatmu bekerja seperti robot. Kunci sebuah kesuksesan adalah berani merubah tradisi.

20. Biarkan Otak Bekerja Secara Alami

Otak nggak boleh dibiarkan tegang karena itu bikin kamu nggak bisa berpikir kreatif. Banyak membaca dan biarkan otakmu bekerja secara alami untuk menyerap ilmu. Itulah yang dilakukan Louis Pasteur selama bertahun-tahun hingga ketika melihat beberapa ekor ayam bisa selamat dari wabah penyakit, ia pun siap dengan teori vaksin.

21. Buat Sesuatu Yang Luar Biasa

Otak manusia cenderung memikirkan hal yang mudah dan sepele. Tapi, untuk jadi seorang master, kamu harus memikirkan hal besar dan nggak biasa. Tau nggak kalau Larry Page dan Sergey Brin bergabung dengan Google dan bikin perubahan besar di sana?

22. Jangan Suka Buru-Buru

Pemain saxofon, John Coltrane bermain dengan banyak improvisasi. Tapi, dia baru sadar bahwa musiknya nggak otentik dan sekedar imitasi. Setelah bertahun-tahun belajar, berlatih, dan banyak mendengar, ia pun bisa menemukan gaya bermain saxofon yang asli alias original.

23. Nggak Usah Rumit, Simple Tapi Kreatif

Tau nggak udah berapa banyak insinyur yang gagal bikin pesawat terbang? Banyak! Dua mekanik sepeda, Orville dan Wilbur Wright akhirnya sukses menemukan masalah, bahwa kuncinya adalah keseimbangan. Pesawat terbang lebih mirip sepeda, bukan kapal laut yang jalannya lurus aja. Kuncinya fokus, integensi kuat, fokus pada fungsi, dan harus kreatif.

24. Ngerti Teori Emang Penting, Tapi Proses Belajar Nggak Kalah Penting

Penemu tangan robot, Yoky Matsuoka, menganggap idenya terlalu mustahil. Bahkan, teori dan ilmu mekanik yang sudah ada nggak bisa membantunya. Tapi, proses mempelajari kondisi dan fungsi tangan manusia justru menjawab semua teka-tekinya.

25. Pakai Naluri Dan Logika

Fokus pada satu bidang, punya pengalaman, belajar sama guru, dan selalu berpikir kreatif bikin kamu siap menghadapi situasi apapun. Percaya deh sama naluri dan insting kamu. Pokoknya harus logis dan rasional. Yakin deh kamu siap jadi master sesuai potensimu.

26. Kamu Bisa Merubah Dunia

Albert Einstein itu ilmuwan sableng yang merubah dunia, nggak suka ilmu fisika klasik dan benci eksperimen. Inspirasi dalam menemukan teori justru datang dari hal-hal sederhana. Misalnya, ketika dia liat lokomotif, cahaya, bahkan ketika liat cowok sama cewek. Dia ilmuwan yang pakai intuisi, keliatan nggak logis, tapi justru paling rasional. Yang jelas, banyak orang yang mikir kalau dia gila.

27. Sekali Lagi, Latihan Dan Latihan!

Cesar Rodriguez nggak lahir dengan bakal alami sebagai pilot militer. Dia pernah mengalami kecelakaan terbang tapi nggak nyerah. Dia tau tubuh dan tulang-tulangnya bisa dilatih. Baginya, dunia nggak perlu tau udah berapa ribu jam yang dia habiskan buat latihan. Yang jelas, Rodgriguez udah jadi masternya pesawat militer Amerika.

Gimana? Udah siap ngikutin 27 tips di atas dan jadi luar biasa di bidang yang kamu suka?

Related Posts:

Kisah Seekor Katak

Unikwow.com~ Assalamu'alaikum, selamat malam para pembaca :D. Kali ini unikwow.com akan berbagi kisah inspiratif dari seekor katak. Semoga para pembaca dapat mengambil hikmahnya, selamat membaca!!

Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap.”Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?” ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya.Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut.”Anakku,” ucap sang induk kemudian. “Itu bukan pertanda kebinasaan kita.Justru, itu tanda baik.” jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang.  5 Obat Aneh Tapi Manjur

Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan.Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil. “Ibu, itu apa lagi?Apa itu yang kita tunggu-tunggu? ” tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.

“Anakku. Itu cuma angin,” ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. “Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!” tambahnya begitu menenangkan. Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.

“Blarrr!!!” suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih pun kian menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar. “Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!”ucapnya sambil terus memejamkan mata.
“Sabar, anakku!” ucapnya sambil terus membelai. “Itu cuma petir.Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu.Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang,” ungkap sang induk katak begitu tenang. Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan.
Tiba-tiba, ia berteriak kencang, “Ibu, hujan datang. Hujan datang! Horeeee!”

RENUNGAN :

Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.

Disadur dari tulisan
Tukiyo Suryo Atmojo

Related Posts:

5 Obat Aneh Tapi Manjur

Ternyata cabai dan paprika adalah obat manjur untuk gangguan pencernaan dan mandi air dingin bikin kita lebih bahagia. Terdengar aneh memang. Tetapi ada bukti-bukti penelitian yang mendukung kemanjuran obat-obat aneh itu.

1. Cabai Obat Pencernaan

Hal yang kita ketahui, cabai justru bikin sakit perut. Tetapi peneliti dari Italia membuktikan sebaliknya. Mereka memberi 30 orang yang sakit pencernaan pil cabai sebelum makan. Ternyata mereka mengalami pengurangan gejala hingga 60 persen. Kandungan bernama capsaicin di dalam cabai ternyata menghalangi produksi neurotransmitter bernama substance P yang mengirim sinyal nyeri dari saraf ke otak.

2. Air Dingin Bikin Bahagia

Percobaan di Virginia Commonwealth University School of Medicine di AS mengumpulkan penderita depresi ringan. Mereka disuruh mandi air dingin sekali atau dua kali sehari. Ternyata mandi air dingin bisa membuat suasana hati jadi lebih baik.

Menurut Dr. Nikolai Shevcuk yang melakukan percobaan itu, mandi air dingin menaikkan endorfin, zat yang bikin kita bahagia. “Karena kepadatan tinggi penerima rasa dingin di kulit, mandi air dingin mengirim banyak impul saraf listrik dari saraf tepi ke otak yang memberi dampak antidepresi,” katanya.

3. Mengepalkan Tangan Bantu Minum Obat

Buat sebagian orang, minum obat bukan perkara mudah. Agar sukses minum obat, fokuskan pikiran pada manfaat yang didapat dari obat. Kepalkan tangan dulu, kemudian telan obat. Dengan begitu, minum obat pasti lebih sukses. Begitu kata para peneliti dari National University of Singapore.

4. Tempelkan Jari di Telinga Sembuhkan Batuk

Tenggorokan gatal dan batuk di tengah rapat penting atau saat konser musik klasik pasti sangat mengganggu. Sentuhkan jari di telinga dan goyang-goyangkan daun telinga.

“Saraf di tenggorokan memilikio cabang yang disebut saraf Alderman. Saraf itu juga menuju telinga,” kata Andrew McCombe, dokter ahli THT dari Australia.

Itu sebabnya mengapa kadang saat kita sakit tenggorokan atau bermasalah dengan gigi kadang juga mengalami sakit telinga.

5. Gel Pembersih Tangan Hilangkan Bau Kaki

Andrew Schox, presiden Australasian Podiatry council mengatakan alkohol yang ada di obat kumur bisa membantu menghilangkan bau kaki. “Alkohol dalam bentuk gel pembersih tangan bisa menghilangkan bau kaki, khususnya ketika kita kena penyakit yang terinfeksi bakteri corynebakteria. Penyakit ini sangat bau tetapi gel pembersih tangan bisa membantu menghilangkan bau kaki itu,” katanya.


Sumber : Good Health

Related Posts:

Powered by Blogger.