Sebuah cerita org Purwokerto asli banyumasan telpon mesen KFC
< Crita 1 >
Tuyem : halloo...Kaepsi?
KFC : iya, ada yg bisa di bantu?
Tuyem : ayame ana apa ora?
KFC : oh ada
Tuyem : jajal gawa mrene, di adu karo ayame inyong!
KFC. : X_X
< Crita 2 >
Tuyem : hallooo...kaepsi?
KFC : iya
Tuyem : delivery order?
KFC : iya
Tuyem : 24jam?
KFC : iya
Tuyem : Oooh hebat ya, kowe ora tau turu!
KFC : :(
< Crita 3 >
Tuyem : hallooo...kaepsi?
KFC : iya...
Tuyem : ayam ana?
KFC : ada
Tuyem : sega?
KFC : ada
Tuyem : es krim?
KFC : ada
Tuyem : burger?
KFC : ada! banyak! komplit!! (bakule nesu)
Tuyem : esih ana kabeh? ora payu apa!! =))
KFC : X_X
< Crita 4 >
Tuyem : hallooo.. Kaepsi?
KFC : kowe maning! arep ngledek maning apa!
Tuyem : woi inyong arep pesen! ya wis, inyong ora sida pesen lah!
KFC : oh iya! mau pesen apa?
Tuyem : soto sokaraja baen seporsi !!! :D
KFC : guoblok temen kowe...!!
< Crita 5 >
Tuyem : hallooo..kaepsi??
KFC. : mesti kowe maning, arep ngapa kowe?
Tuyem : arep pesen ayam!
KFC. : oh iya! Apa lagi?
Tuyem : ayam karo sega! tapi mbungkuse dipisah baen yak? Mengko nek di dadekna siji, segane entong dithotholi ayame
KFC. : wooooi wong edan! tak tempiling sisan kowe...
Home » Archive for 2012
Video Lucu
Video ini yang diambil dari situs youtube dan sudah dirangkum khusus buat sobat semua, dijamin sobat habis melihat vidio lucu dibawah ini pasti akan tertawa. Langsung saja anda lihat videonya dibawah ini dari pada sobat penasaran.
Related Posts:
ASal Usul Sejarah Piano
Piano adalah alat musik yang dimainkan dengan jari-jemari tangan. Pemain piano disebut pianis.
Pada saat awal-awal diciptakan, suara piano tidak sekeras piano abad XX-an, seperti piano yang dibuat oleh Bartolomeo Cristofori (1655 – 1731) buatan 1720. Pasalnya, tegangan senar piano kala itu tidak sekuat sekarang. Kini piano itu dipajang di Metropolitan Museum of Art di New York.
Meskipun siapa penemu pertama piano, yang awalnya dijuluki gravecembalo col piano e forte (harpsichord dengan papan tuts lembut dan bersuara keras), masih menjadi perdebatan, banyak orang mengakui, Bartolomeo Cristofori sebagai penciptanya. Piano juga bukan alat musik pertama yang menggunakan papan tuts dan bekerja dengan dipukul. Alat musik berprinsip kerja mirip piano telah ada sejak 1440.
Piano sendiri lahir dari keinginan untuk menggabungkan keindahan nada clavichord dengan kekuatan harpsichord. Hasrat itu mendorong Marius dari Paris (1716), Schroter dari Saxony (1717), dan Christofori (1720) dari Padua, Italia, untuk membuat piano. Namun, hasil utuh dan lengkap cuma ditunjukkan Bartolomeo Christofori. Dari piano ciptaan pemelihara harpsichord dan spinet (harpsichord kecil) di Istana Florentine - kediaman Pangeran Ferdinand de’Medici - inilah piano modern berakar.
Pada pertengahan abad XVII piano dibuat dengan beberapa bentuk. Awalnya, ada yang dibuat mirip desain harpsichord, dengan dawai menjulang. Piano menjadi lebih rendah setelah John Isaac Hawkins memodifikasi letaknya menjadi sejajar lantai. Lalu, dengan munculnya tuntutan instrumen musik lebih ringan, tidak mahal, dan dengan sentuhan lebih ringan, para pembuat piano Jerman menjawabnya dengan piano persegi. Sampai 1860 piano persegi ini mendominasi penggunaan piano di rumah.
Rangka untuk senar piano pertama menggunakan rangka kayu dan hanya dapat menahan tegangan ringan dari senar. Akibatnya, ketika pada abad XIX dibangun gedung-gedung konser berukuran besar, suara piano tadi kurang memadai. Maka, mulailah dibuat piano dengan rangka besi. Sekitar tahun 1800 Joseph Smith dari Inggris membuat suatu piano dengan rangka logam seluruhnya. Piano hasil inovasinya mampu menahan tegangan senar sangat kuat, sehingga suara yang dihasilkan pun lebih keras. Sekitar 1820, banyak pembuat menggunakan potongan logam untuk bagian piano lainnya. Pada 1822, Erard bersaudara mematenkan double escapement action, yang merupakan temuan tersohor dari yang pernah ada berkaitan dengan cara kerja piano.
Dalam perkembangannya, sebelum memiliki 88 tuts seperti sekarang, piano memiliki lima oktaf dan 62 tuts. Ia juga dilengkapi dengan pedal. Semula pedal itu digerakkan dengan lutut. Namun, kemudian pedal kaki yang diperkenalkan di Inggris menjadi populer hingga sekarang.
Sejumlah pengembangan berlanjut pada abad XIX dan XX. Tegangan senar, yangg semula ditetapkan 16 ton pada tahun 1862, bertambah menjadi 30 ton pada piano modern. Hasilnya adalah sebuah piano dengan kemampuan menghasilkan nada yang tidak pernah dibayangkan Frederic Chopin, Ludwig van Beethoven, dan bahkan Franz Liszt.
Sebuah perkembangan nyata di abad XX (berawal di tahun 1930-an) adalah kehadiran piano elektronik (atau piano listrik), yang didasarkan pada teknologi elektroakustik atau metode digital. Nada suaranya terdengar melalui sebuah amplifier dan loudspeaker.
Dari sisi mutu suara, piano elektronik nyaris tak ada bedanya dengan piano biasa. Perbedaan terletak pada berbagai fitur yang melengkapinya. Fitur itu tentu tidak ada sama sekali dalam piano biasa. Misalnya, bisa dihubungkan dengan perangkat MIDI, komputer, alat rekam; memiliki pengatur volume, tusuk kontak untuk pendengar kepala; dan sebagainya.
sumber: Wikipedia Indonesia
Pada saat awal-awal diciptakan, suara piano tidak sekeras piano abad XX-an, seperti piano yang dibuat oleh Bartolomeo Cristofori (1655 – 1731) buatan 1720. Pasalnya, tegangan senar piano kala itu tidak sekuat sekarang. Kini piano itu dipajang di Metropolitan Museum of Art di New York.
Meskipun siapa penemu pertama piano, yang awalnya dijuluki gravecembalo col piano e forte (harpsichord dengan papan tuts lembut dan bersuara keras), masih menjadi perdebatan, banyak orang mengakui, Bartolomeo Cristofori sebagai penciptanya. Piano juga bukan alat musik pertama yang menggunakan papan tuts dan bekerja dengan dipukul. Alat musik berprinsip kerja mirip piano telah ada sejak 1440.
Piano sendiri lahir dari keinginan untuk menggabungkan keindahan nada clavichord dengan kekuatan harpsichord. Hasrat itu mendorong Marius dari Paris (1716), Schroter dari Saxony (1717), dan Christofori (1720) dari Padua, Italia, untuk membuat piano. Namun, hasil utuh dan lengkap cuma ditunjukkan Bartolomeo Christofori. Dari piano ciptaan pemelihara harpsichord dan spinet (harpsichord kecil) di Istana Florentine - kediaman Pangeran Ferdinand de’Medici - inilah piano modern berakar.
Pada pertengahan abad XVII piano dibuat dengan beberapa bentuk. Awalnya, ada yang dibuat mirip desain harpsichord, dengan dawai menjulang. Piano menjadi lebih rendah setelah John Isaac Hawkins memodifikasi letaknya menjadi sejajar lantai. Lalu, dengan munculnya tuntutan instrumen musik lebih ringan, tidak mahal, dan dengan sentuhan lebih ringan, para pembuat piano Jerman menjawabnya dengan piano persegi. Sampai 1860 piano persegi ini mendominasi penggunaan piano di rumah.
Rangka untuk senar piano pertama menggunakan rangka kayu dan hanya dapat menahan tegangan ringan dari senar. Akibatnya, ketika pada abad XIX dibangun gedung-gedung konser berukuran besar, suara piano tadi kurang memadai. Maka, mulailah dibuat piano dengan rangka besi. Sekitar tahun 1800 Joseph Smith dari Inggris membuat suatu piano dengan rangka logam seluruhnya. Piano hasil inovasinya mampu menahan tegangan senar sangat kuat, sehingga suara yang dihasilkan pun lebih keras. Sekitar 1820, banyak pembuat menggunakan potongan logam untuk bagian piano lainnya. Pada 1822, Erard bersaudara mematenkan double escapement action, yang merupakan temuan tersohor dari yang pernah ada berkaitan dengan cara kerja piano.
Dalam perkembangannya, sebelum memiliki 88 tuts seperti sekarang, piano memiliki lima oktaf dan 62 tuts. Ia juga dilengkapi dengan pedal. Semula pedal itu digerakkan dengan lutut. Namun, kemudian pedal kaki yang diperkenalkan di Inggris menjadi populer hingga sekarang.
Sejumlah pengembangan berlanjut pada abad XIX dan XX. Tegangan senar, yangg semula ditetapkan 16 ton pada tahun 1862, bertambah menjadi 30 ton pada piano modern. Hasilnya adalah sebuah piano dengan kemampuan menghasilkan nada yang tidak pernah dibayangkan Frederic Chopin, Ludwig van Beethoven, dan bahkan Franz Liszt.
Sebuah perkembangan nyata di abad XX (berawal di tahun 1930-an) adalah kehadiran piano elektronik (atau piano listrik), yang didasarkan pada teknologi elektroakustik atau metode digital. Nada suaranya terdengar melalui sebuah amplifier dan loudspeaker.
Dari sisi mutu suara, piano elektronik nyaris tak ada bedanya dengan piano biasa. Perbedaan terletak pada berbagai fitur yang melengkapinya. Fitur itu tentu tidak ada sama sekali dalam piano biasa. Misalnya, bisa dihubungkan dengan perangkat MIDI, komputer, alat rekam; memiliki pengatur volume, tusuk kontak untuk pendengar kepala; dan sebagainya.
sumber: Wikipedia Indonesia
Related Posts:
Asal Usul Payung
Payung telah tercipta sekitar 4000 tahun yang lalu (Nabi Muhammad bahkan Isa Al-Masih pun masih “dalam perjalanan” menuju bumi).
Bukti ini dapat dilihat pada karya seni dan artefak-artekak kuno yang ditemukan di Mesir, Syria, Yunani dan Cina.
Pada mulanya payung atau umbrella atau parasol digunakan sebagai tabir surya (mungkin kalau sekarang Ponds, Olay dll).
Kemudian orang Cina mengembangkan payung tahan air untuk pelindung dari hujan.
Mereka melapisi payung dengan lilin sehingga menjadi tahan air.
Kata payung/umbrella sendiri berasal dari kata “umbra” yang berakar dari bahasa latin yang artinya bayang-bayang (In Sundanesse: Kalangkang).
Pada awal abad 16, payung menjadi populer dibarat terutama di negera-negara eropa utara pada saat musim hujan.
Pada awalnya payung dianggap sebagai aksesori yang hanya cocok bagi perempuan.
Adalah seorang pengembara dan penulis dari Persia bernama Jonas Hanway (1712-1786) membawa dan mempergunakan payung di depan umum di Inggris, beliau pula yang mempulerkan penggunaan payung di kalangan laki-laki.
Para laki-laki Inggris kerap menyebut payung dengan sebutan “hanway”, mengambil kata dari yang mempopulerkannya.
Toko payung pertama kali berdiri di Kota London Inggris yang bernama “James Smith and Sons”.
Toko ini sampai sekarang masih berdiri dan masih terletak di jalan 53 New Oxford St., di London, England (Silahkan mampir).
Pada awalnya payung eropa terbuat dari kayu atau tulang paus (Kalau sekarang pasti didemo sama greenpeace) dan tudungnya terbuat dari alpaca atau kanvas berminyak.
Sedangkan pegangan lengkungnya terbuat dari kayu eboni.
Pada tahun 1852, Samuel Fox menemukan desain payung berangka baja, Fox pula yang mendirikan “English Steels Company” di Inggris.
Kemudian pada 8 Agustus 1885 seorang keturunan Afrika-Amerika mempatenkan alat penaruh payung seperti pada gambar dibawah ini
Diambil dari archive.kaskus.us/thread/4450997
Bukti ini dapat dilihat pada karya seni dan artefak-artekak kuno yang ditemukan di Mesir, Syria, Yunani dan Cina.
Pada mulanya payung atau umbrella atau parasol digunakan sebagai tabir surya (mungkin kalau sekarang Ponds, Olay dll).
Kemudian orang Cina mengembangkan payung tahan air untuk pelindung dari hujan.
Mereka melapisi payung dengan lilin sehingga menjadi tahan air.
Kata payung/umbrella sendiri berasal dari kata “umbra” yang berakar dari bahasa latin yang artinya bayang-bayang (In Sundanesse: Kalangkang).
Pada awal abad 16, payung menjadi populer dibarat terutama di negera-negara eropa utara pada saat musim hujan.
Pada awalnya payung dianggap sebagai aksesori yang hanya cocok bagi perempuan.
Adalah seorang pengembara dan penulis dari Persia bernama Jonas Hanway (1712-1786) membawa dan mempergunakan payung di depan umum di Inggris, beliau pula yang mempulerkan penggunaan payung di kalangan laki-laki.
Para laki-laki Inggris kerap menyebut payung dengan sebutan “hanway”, mengambil kata dari yang mempopulerkannya.
Toko payung pertama kali berdiri di Kota London Inggris yang bernama “James Smith and Sons”.
Toko ini sampai sekarang masih berdiri dan masih terletak di jalan 53 New Oxford St., di London, England (Silahkan mampir).
Pada awalnya payung eropa terbuat dari kayu atau tulang paus (Kalau sekarang pasti didemo sama greenpeace) dan tudungnya terbuat dari alpaca atau kanvas berminyak.
Sedangkan pegangan lengkungnya terbuat dari kayu eboni.
Pada tahun 1852, Samuel Fox menemukan desain payung berangka baja, Fox pula yang mendirikan “English Steels Company” di Inggris.
Kemudian pada 8 Agustus 1885 seorang keturunan Afrika-Amerika mempatenkan alat penaruh payung seperti pada gambar dibawah ini
Diambil dari archive.kaskus.us/thread/4450997
Related Posts:
Sejarah Dasi
Dasi, menurut Asosiasi Aksesori Leher Amerika, punya sejarah panjang yang melilit perkembangannya.
Sejak zaman batu pun aksesori di leher dan dada sudah ada, khususnya untuk memberi ciri pada kelompok pria dari strata tinggi.
Malah, pada masa Romawi kuno sudah dipakai kain untuk melindungi leher dan tenggorokan, khususnya oleh para jurubicara.
Pada perkembangannya prajurit militer Romawi pun memakainya.
Bukti dipakainya aksesori kain leher tampak pada patung batu di makam kuno, Xian, Tiongkok.
Aksesori leher terkenal lainnya muncul di masa Shakespeare (1564 - 1616), yakni "ruff".
Kerah kaku dari kain putih itu bentuknya serupa piringan besar yang melingkari leher.
Untuk mempertahankan bentuk, ruff sering dikanji.
Lambat laun orang merasa ruff yang bertumpuk-tumpuk hingga mencapai ketebalan beberapa sentimeter mengakibatkan iritasi.
Lahirlah "cravat" pada masa pemerintahan Louis XIV tahun 1660-an.
Namun, Kroasia lebih tepat disebut sebagai tanah asal dasi.
Bahkan konon kata ini berasal dari nama negara Kroasia dalam bahasa setempat Hrvatska.
Ini sesuai penuturan Francoise Chaile dalam buku La Grande Historie de la Cravate (Flamarion, Paris, 1994). "...
Sekitar tahun 1635, sekitar enam ribu prajurit dan ksatria datang ke Paris, yang disewa oleh Louis XIII dan Richelieu.
Pakaian tradisional mereka amat menarik.
Sehelai sapu tangan diikatkan di leher dengan cara khusus.
Sapu tangan itu terbuat dari berbagai kain, dari yang serupa seragam, katun halus, hingga sutera.
Gaya unik ini segera 'menaklukkan Perancis'.
Apalagi cara ini lebih praktis ketimbang kerah kaku.
Sapu tangan itu cuma diikat, dengan ujung-ujungnya dibiarkan lepas."
Maka disebutlah sapu tangan itu cravat, artinya "penduduk dari Kroasia".
Sebagaimana aksesori leher di zaman batu, keindahan cravat dan cara mengikatnya menunjukkan kelas si pemakai.
Konon Beau Brummell (1778 - 1840), yang banyak mempengaruhi perkembangan mode, perlu waktu berjam-jam untuk mengikat cravat-nya.
Banyak buku teknik mengikat cravat diterbitkan.
Salah satunya menampilkan 32 cara, meski kenyataannya ada lebih dari 100 cara yang resmi dikenal saat itu.
Begitupun, ada saja orang yang ingin mengekspresikan kepribadian mereka dengan kreasi sendiri.
Selanjutnya muncul adab mengenakan cravat. Seseorang pantang menyentuh cravat orang lain.
Kalau sampai terjadi, tindakan itu bisa berakibat fatal, yakni duel.
Bahkan takhayul pun berkembang di seputaran cravat.
Konon saat Napoleon Bonaparte mengenakan cravat hitam yang dililitkan dua kali memutari leher, ia selalu menang perang.
Celakanya, saat terjun di Waterloo ia memakai cravat putih.
Akibatnya? Ia pun "jatuh".
Tahun 1860-an cravat dengan ujung yang panjang mulai menyerupai aksesori leher modern alias dasi.
Ketika muncul mode kemeja berkerah, dasi disimpulkan di bawah dagu, ujung panjangnya terjuntai di depan kemeja.
Sementara dasi berbentuk kupu-kupu baru populer tahun 1890-an.
Dengan kemajuan teknologi, kini dasi jadi makin beragam warna, desain, dan teksturnya.
Alhasil, lebih dari 100 juta dasi menyerbu berbagai gerai dasi setiap tahun.
Pada tahun 2002 penyanyi asal Kanada, Avril Lavigne mempopulerkan pemakaian dasi secara casual bagi para remaja wanita.
Diambil dari http://kumpulansejarah-di.blogspot.com/2010/01/sejarah-dasi.html
Sejak zaman batu pun aksesori di leher dan dada sudah ada, khususnya untuk memberi ciri pada kelompok pria dari strata tinggi.
Malah, pada masa Romawi kuno sudah dipakai kain untuk melindungi leher dan tenggorokan, khususnya oleh para jurubicara.
Pada perkembangannya prajurit militer Romawi pun memakainya.
Bukti dipakainya aksesori kain leher tampak pada patung batu di makam kuno, Xian, Tiongkok.
Aksesori leher terkenal lainnya muncul di masa Shakespeare (1564 - 1616), yakni "ruff".
Kerah kaku dari kain putih itu bentuknya serupa piringan besar yang melingkari leher.
Untuk mempertahankan bentuk, ruff sering dikanji.
Lambat laun orang merasa ruff yang bertumpuk-tumpuk hingga mencapai ketebalan beberapa sentimeter mengakibatkan iritasi.
Lahirlah "cravat" pada masa pemerintahan Louis XIV tahun 1660-an.
Namun, Kroasia lebih tepat disebut sebagai tanah asal dasi.
Bahkan konon kata ini berasal dari nama negara Kroasia dalam bahasa setempat Hrvatska.
Ini sesuai penuturan Francoise Chaile dalam buku La Grande Historie de la Cravate (Flamarion, Paris, 1994). "...
Sekitar tahun 1635, sekitar enam ribu prajurit dan ksatria datang ke Paris, yang disewa oleh Louis XIII dan Richelieu.
Pakaian tradisional mereka amat menarik.
Sehelai sapu tangan diikatkan di leher dengan cara khusus.
Sapu tangan itu terbuat dari berbagai kain, dari yang serupa seragam, katun halus, hingga sutera.
Gaya unik ini segera 'menaklukkan Perancis'.
Apalagi cara ini lebih praktis ketimbang kerah kaku.
Sapu tangan itu cuma diikat, dengan ujung-ujungnya dibiarkan lepas."
Maka disebutlah sapu tangan itu cravat, artinya "penduduk dari Kroasia".
Sebagaimana aksesori leher di zaman batu, keindahan cravat dan cara mengikatnya menunjukkan kelas si pemakai.
Konon Beau Brummell (1778 - 1840), yang banyak mempengaruhi perkembangan mode, perlu waktu berjam-jam untuk mengikat cravat-nya.
Banyak buku teknik mengikat cravat diterbitkan.
Salah satunya menampilkan 32 cara, meski kenyataannya ada lebih dari 100 cara yang resmi dikenal saat itu.
Begitupun, ada saja orang yang ingin mengekspresikan kepribadian mereka dengan kreasi sendiri.
Selanjutnya muncul adab mengenakan cravat. Seseorang pantang menyentuh cravat orang lain.
Kalau sampai terjadi, tindakan itu bisa berakibat fatal, yakni duel.
Bahkan takhayul pun berkembang di seputaran cravat.
Konon saat Napoleon Bonaparte mengenakan cravat hitam yang dililitkan dua kali memutari leher, ia selalu menang perang.
Celakanya, saat terjun di Waterloo ia memakai cravat putih.
Akibatnya? Ia pun "jatuh".
Tahun 1860-an cravat dengan ujung yang panjang mulai menyerupai aksesori leher modern alias dasi.
Ketika muncul mode kemeja berkerah, dasi disimpulkan di bawah dagu, ujung panjangnya terjuntai di depan kemeja.
Sementara dasi berbentuk kupu-kupu baru populer tahun 1890-an.
Dengan kemajuan teknologi, kini dasi jadi makin beragam warna, desain, dan teksturnya.
Alhasil, lebih dari 100 juta dasi menyerbu berbagai gerai dasi setiap tahun.
Pada tahun 2002 penyanyi asal Kanada, Avril Lavigne mempopulerkan pemakaian dasi secara casual bagi para remaja wanita.
Diambil dari http://kumpulansejarah-di.blogspot.com/2010/01/sejarah-dasi.html
Related Posts:
Percayalah Pizza Ini Cukup Untuk Porsi 70 Orang
Seseorang jika memegang kotak pizza ini akan tampak seperti manusia kerdil. Pasalnya kotak pizza ini berukuran raksasa dengan luas 1,3 meter persegi. Kotak pizza ini pun menjadi yang terbesar di dunia.
Pemilik Scott's Pizza Tours membuat, Scott Weiner, membuat kotak itu untuk membungkus pizza kiriman terbesar yang pernah ada. Calon pembeli bisa memesannya seharga USD 200 (atau sekitar Rp 1,9 juta). Ukuran pizza-nya yang otomatis juga besar itu bisa memberi makan 50 hingga 70 orang.
Saking besarnya, Scott bersama rekannya harus memanggang pizza dengan pintu terbuka karena tidak muat. Mereka harus memutarnya beberapa menit sekali menggunakan meja besar sebagai alat bantuan.
"Memanggangnya sungguh tidak mudah," jelas Weiner di postingan blog-nya. "Namun rasanya lebih enak dari dugaan kami."
Code:
Sumber: http://www.bimapedia.com/2012/10/piz...-70-orang.html
Related Posts:
Sepeda Transparan Dari China
Pada zaman modern ini, sebagian besar orang tentu memilih untuk berpergian menggunakan mobil, atau motor. Sedangkan, orang-orang yang menggunakan sepeda sudah sangat jarang ditemui.
Baru beberapa bulan belakangan ini, sepeda kembali marak digunakan, namun hanya sebagai alat untuk olahraga, atau mengisi waktu santai bersama keluarga.
Namun, warga China masih banyak yang menggunakan sepeda untuk mengantar anaknya pergi sekolah, pergi ke tempat kerja, dan tempat tujuan lainnya.
Uniknya, sepeda yang digunakan warga China ini tidak kelihatan, alias sepeda transparan. Kita hanya dapat melihat sepeda yang digunakan dari bayangannya saja.
Berikut ini beberapa foto asiknya warga China yang sedang mengayuh sepeda transparannya.
Baru beberapa bulan belakangan ini, sepeda kembali marak digunakan, namun hanya sebagai alat untuk olahraga, atau mengisi waktu santai bersama keluarga.
Namun, warga China masih banyak yang menggunakan sepeda untuk mengantar anaknya pergi sekolah, pergi ke tempat kerja, dan tempat tujuan lainnya.
Uniknya, sepeda yang digunakan warga China ini tidak kelihatan, alias sepeda transparan. Kita hanya dapat melihat sepeda yang digunakan dari bayangannya saja.
Berikut ini beberapa foto asiknya warga China yang sedang mengayuh sepeda transparannya.
Related Posts:
Inovasi Unik, Pakaian Semprot !
@taukatuips - Pakaian biasanya terbuat dari kain yang dibentuk kemudian dijahit. Namun dengan pesatnya ilmu pengetahuan, ada inovasi baru dalam dunia fesyen pakaian loh! Penasaran dengan penemuan terbaru yang unik ini? Simak terus artikel JadiBerita di bawah ini.
Manel Torres, seorang perancang pakaian bersama dengan temannya, Paul Luckham yang merupakan seorang profesor teknologi partikel dari Imperial College di London menemukan sebuah teknik baru dalam dunia fesyen pakaian. Inovasi tersebut adalah pakaian semprot yang mereka istilahkan dengan spray on fashion.
Mereka membuat baju bukan dari kain yang dijahit dengan benang, namun dengan menyemprotkan zat tertentu ke sambungan 2 kain. Teknik ini merupakan terobosan untuk membuat baju secara instan, yaitu dengan menyemprotkannya langsung pada badan kita.
Zat yang disemprotkan tersebut merupakan campuran dari serat katun, serat kapas, polymer, dan suatu bahan pelarut yang menjaga zat tersebut tetap cair. Selain praktis, pakaian semprot ini juga dapat diperbarui dengan membuat pakaian baru atau memperbaiki desain yang dirasa ketinggalan jaman. Semprotan baju ini diberi nama Fabrican yang merupakan kepanjangan dari ‘fabric in an aerosol can‘ (kain dalam kaleng aerosol).
Terobosan dalam dunia fesyen ini sendiri sudah diteliti selama 10 tahun oleh Dr Manel Torres yang berasal dari Spanyol. Cara penggunaannya cukup hanya dengan menyemprotkan ke tubuh. Pakaian semprot itu dapat mengering dengan cepat ketika menyentuh kulit. Hebatnya, fabrican ini bukan kaus sekali pakai. Tapi fabrican ini bisa dilepas, dicuci, dan dipakai lagi berulang kali.
Apakah JBers tertarik untuk memiliki Fabrican? Sayangnya JBers harus menunggu beberapa tahun lagi. Karena Dr. Manel Torres masih mengembangkan hasil temuannya ini. Dr. Manel Torres juga sedang mengurangi bau zat pelarut yang ada. Semoga hasil temuannya ini cepat beredar sehingga JBers bisa cepat membelinya.(Funsterz/rei)
Related Posts:
Arkeolog Temukan Makam Ratu Suku Maya Abad Ke 7 Masehi
@Jempolerberita - Dilangsir oleh Discovery, para arkeolog mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan makam penguasa terbesar suku Maya di Guatemala. Menurut perkiraan makam tersebut dibuat sekitar abad ke 7. Penemuan ini juga diklaim sebagai makam Lady K’abel, seorang ratu yang pernah berkuasa dan berjaya di sejarah peradaban suku Maya kuno.
Makam ini ditemukan saat para arkeolog mengadakan penggalian di daerah El Peru Waka, Guatemala Utara. Selain sebuah makam yang dijumpai terdapat sebuah botol bentuknya mirip kerang dan lengan seororang perempuan, benda ini memiliki ukiran yang khas. Di artefak itu juga dapat dilihat 4 hieroglyphs sebagai tanda kepemilikan dari Lady K’abel.
Seorang arkeolog bernama Freidel, di sebuah wawancara mengatakan mereka telah berhasil menemukan botol yang dibuat dari batu berukiran khas. Dan benda tersebutlah yang menguatkan pendapat arkeolog tentang makam ini adalah kuburan Ratu Lady K’abel.
Lokasi penggalian di Guatemala ini diduga kuat merupakan sebuah istana di masa lampau. Dan juga terdapat kuil dan piramida di sisi istana suku Maya. Peninggalan bersejarah ini merupakan hasil peradaban Maya kuno di zaman 200-900 Masehi. Lady K’abel adalah seorang ratu yang mempunyai gelar Kaloomte, atau bila diartikan menjadi Prajurit Agung.
Lokasi penggalian di Guatemala ini diduga kuat merupakan sebuah istana di masa lampau. Dan juga terdapat kuil dan piramida di sisi istana suku Maya. Peninggalan bersejarah ini merupakan hasil peradaban Maya kuno di zaman 200-900 Masehi. Lady K’abel adalah seorang ratu yang mempunyai gelar Kaloomte, atau bila diartikan menjadi Prajurit Agung.
Freidel beserta timnya yang lain berpendapat bahwa Lady K’abel memiliki kekuasaan yang tertinggi di masanya. Kedudukannya mengalahkan kekuasaan dari suaminya Raja K’inich Bahlam. Lady K’abel berkuasa penuh bersama dengan suami pada tahun 672 hingga 692 masehi. Penelitian di El Peru Waka ini telah dilaksanakan sejak tahun 2003. Namun penemuan makam Lady K’abel ini belum juga dimuat dalam jurnal ilmiah.
Related Posts:
Makhluk Aneh Ditemukan di Pedalaman Hutan Thailand
@taukahtuips - Warga Thailand geger setelah menemukan makhluk jadi2an di pedalaman hutan, walaupun sudah mati namun warga sekitar masih merasa kesulitan untuk menjelaskan sebenarnya ini makhluk apa. Sekarang makhluk itu menjadi tontonan warga dan disembah oleh warga sekitar.
Masyarakat thailand berkumpul dan sembayang untuk mahluk aneh dari hutan.
Masyarakat thailand berkumpul dan sembayang untuk mahluk aneh dari hutan.
Related Posts:
TANK KALAH SAMA JARUM???
NENEK LUPA USIA
Mantan atlet senam
Mantan Miss World
dansa ??? ngg ada mati nyeee.... hehee....
Mantan atlet selancar
Yang punya pabrik cerutu
Veteran Perang Irak!!!
Obsesi Bajak Laut!!!
Nenek Lupa Daratan!!!
Lah yang ini Neneknya Spiderman!!!
Nenek "pamer"
Fuck Man!!!
masa kecil kurang bahagiaaaaaaaa.........
Merasa Masih Sexy.....
Mantan Atlet "Kursi" Roda
Badut Ketuaan
Related Posts:
MOBIL YANG RODANYA BANYAK [humor]
Subscribe to:
Posts (Atom)
Powered by Blogger.